Mengulas Statistik Khusus Penjaga Gawang

Oleh Pramuaji Ajay / @pramuajiajay

fox13nowdotcom
Hope Solo, Penjaga Gawang Tim Wanita Amerika Serikat
sumber: fox13now.com

Dalam pertandingan sepak bola, posisi penjaga gawang atau kiper memiliki peran penting yang memiliki konsekuensi cukup besar. Bermain di bawah mistar, kiper bertanggung jawab penuh atas gawang yang dijaganya. Tidak jarang, penampilan hebat seorang kiper kurang diapresiasi hanya karena kesalahan kecil yang berakibat fatal.

Dengan peran yang jelas berbeda dari pemain-pemain di posisi lain, maka pengambilan dan penghitungan data statistik untuk posisi penjaga gawang pun juga memiliki keunikan tersendiri. Komponen statistik yang diaplikasikan pada seorang kiper dibagi atas 3 hal, yakni parameter pertandingan, parameter aksi, dan analisa performa.

Ingin tahu lebih dalam tentang statistik penjaga gawang? Simak terus artikel ini.

Statistik dari Parameter Pertandingan
Yang dimaksud dengan parameter pertandingan adalah komponen-komponen dari suatu pertandingan sepak bola, baik yang memiliki angka yang dapat dihitung, maupun yang berupa data teks. Contoh sederhana dari parameter pertandingan, antara lain: jumlah gol, menit bermain, dan jumlah hukuman kartu yang diterima. Selain itu, beberapa komponen lain yang juga dapat dihitung adalah hari, tanggal, dan jam pertandingan, stadion tempat berlangsungnya pertandingan, jumlah penonton yang hadir, temperatur saat pertandingan berlangsung, nama wasit dan ofisial pertandingan, dan lain sebagainya.

Sama halnya dengan pemain di posisi lain, parameter pertandingan yang diambil untuk penjaga gawang tentunya adalah menit bermain, yang juga merepresentasikan jumlah penampilan si penjaga gawang dalam suatu kompetisi. Selain itu, hukuman kartu juga masuk hitungan parameter pertandingan penjaga gawang.

just-keepersdotcom
Manuel Neuer, Kiper Jerman Saat Menjuarai Piala Dunia 2014
just-keepers.com

Dalam hal gol, jika pemain posisi lain yang dihitung adalah jumlah gol yang dicetak, untuk penjaga gawang, yang dihitung adalah jumlah kebobolan yang diderita. Dari parameter ini, dapat dianalisa rasio kebobolan si penjaga gawang dari sejumlah pertandingan yang ia mainkan. Jika penjaga gawang berhasil menyelesaikan pertandingan tanpa kebobolan, maka capaian tersebut masuk sebagai clean sheet, yang turut masuk hitungan. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan seorang kiper untuk turut menyumbang gol, yang tentunya juga akan dihitung meski sangat jarang terjadi.

Statistik dari Parameter Aksi Umum
Definisi dari parameter aksi adalah setiap tindakan atau aksi yang dilakukan pemain selama pertandingan berlangsung, yang jumlahnya dihitung secara repetitif berdasarkan aksi yang sama untuk dijadikan data. Akumulasi data dari parameter aksi seluruh pemain dalam satu tim menghasilkan data tim. Contoh sederhana dari parameter aksi antara lain jumlah operan, jumlah tembakan –yang dibagi ke dalam beberapa sub-aksi: mengarah ke gawang, keluar sasaran dan diblok lawan, jumlah kehilangan bola, jumlah sundulan, jumlah pelanggaran, jumlah terjebak offside, dan lain sebagainya, bergantung pada daftar parameter aksi yang digunakan oleh kolektor data.

Parameter aksi umum yang dihitung dari semua pemain, termasuk penjaga gawang, tentunya adalah jumlah operan. Untuk penjaga gawang, teknik dan situasi operan yang dilakukan dapat dibagi ke beberapa sub-aksi, yakni operan dengan tangan, operan dengan punt, operan konvensional, operan dari tendangan gawang atau tendangan bebas, termasuk operan dengan sundulan. Jika operan dari penjaga gawang berujung pada terciptanya peluang atau bahkan gol, maka operan tersebut juga dihitung sebagai key pass atau assist, meski hal ini jarang terjadi.

boladotcom
Teguh Amiruddin, Penjaga Gawang Indonesia U-23 di SEA Games 2015
sumber: bola.com

Peran yang lebih dominan defensif membuat penjaga gawang sangat jarang melepaskan tembakan atau percobaan ke gawang lawan. Namun, aksi tersebut termasuk dalam parameter aksi umum yang dihitung untuk penjaga gawang. Begitu juga dengan pelanggaran, yang juga termasuk parameter aksi umum. Selain itu, kesalahan (error) juga turut masuk hitungan aksi umum penjaga gawang.

Robert Green Melakukan Blunder atau Error di Piala Dunia 2010
sumber: AP Photo/Michael Sohn

Statistik dari Parameter Aksi Khusus
Jika dikelompokkan berdasarkan peran dan posisi, tiap pemain memiliki parameter aksi khusus yang dijadikan fokus analisa dan evaluasi. Seorang Lionel Messi tentu pernah melakukan aksi tackling atau intercept, namun, yang menjadi parameter fokus dari performa Messi sebagai seorang pemain depan bukanlah aksi tekel atau intersep, melainkan jumlah gol, jumlah tembakan ke gawang, jumlah assist, akurasi tembakan, dan sebagainya. Hal yang sama juga berlaku untuk penjaga gawang.

Parameter aksi khusus bagi seorang penjaga gawang adalah penyelamatan (save), yakni aksi menahan bola hasil sepakan atau sundulan lawan yang mengarah ke gawangnya, baik dengan melakukan tangkapan atau tepisan dengan tangan, atau halauan dan hadangan dengan kaki dan bagian tubuh lainnya. Pada praktiknya, penyelamatan dapat juga dilakukan oleh pemain non-kiper, terutama jika si penjaga gawang sudah out of position. Namun, sejatinya, penyelamatan adalah aksi utama bagi seorang penjaga gawang.

telegraphdotcodotuk
David De Gea Melakukan Penyelamatan (save) Dengan Kakinya
sumber: telegraph.co.uk

Sebagai pemain dengan peran defensif, ada 3 parameter aksi khusus lain bagi penjaga gawang yang sama dengan parameter aksi pemain belakang. 3 parameter aksi khusus tersebut adalah intersep, sapuan dan tekel.

Intersep adalah upaya memotong atau menggagalkan operan lawan yang membuat penguasaan bola berpindah ke tim yang melakukan upaya intersep tersebut. Aksi intersep yang sering dilakukan penjaga gawang adalah memotong umpan silang, baik dari situasi open play maupun dari set piece tendangan bebas atau sepak pojok.

Sapuan (clearance) adalah upaya mengamankan bola dari wilayah pertahanan dengan membuang bola ke lokasi yang tidak membahayakan gawang yang dijaga. Aksi sapuan umumnya tidak berujung pada berpindahnya penguasaan bola. Penjaga gawang sering melakukan aksi sapuan dengan meninju bola hasil umpan lambung pemain lawan yang mengarah ke wilayah pertahanannya. Contoh lain adalah yang biasa dilakukan oleh kiper Jerman, Manuel Neuer, yang kerap melakukan sapuan di luar kotak penalti.

stuffdotcodotnz
Mark Paston (New Zealand) Melakukan clearance Dengan Meninju Bola
sumber: stuff.co.nz

Sedangkan tekel merupakan upaya merebut atau menghalau bola dari kendali pemain lawan. Jika pemain non-kiper hanya dapat menggunakan kakinya untuk melakukan tekel di seluruh wilayah lapangan, penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangannya di dalam kotak penalti wilayah pertahanannya. Tidak jarang, kiper melakukan aksi menyusur tanah untuk menyergap dan menangkap bola dari pemain lawan yang melakukan giringan bola di dalam kotak penalti. Aksi tersebut termasuk sebagai tekel.

Analisa Performa
Dengan wilayah bermain yang sangat terbatas, analisa performa penjaga gawang tidak serumit pemain non-kiper. Tidak ada perpindahan posisi, cakupan area, agresivitas serangan, dan pergerakan tanpa bola dalam analisa performa penjaga gawang. Hanya dengan berpatokan pada beberapa parameter pertandingan dan parameter aksi, performa seorang penjaga gawang sudah bisa dianalisa secara sederhana. Dua jenis analisa performa yang umum untuk penjaga gawang adalah rasio kebobolan dan persentase kesuksesan penyelamatan.

Rasio kebobolan (goals against average/ GGA) adalah perhitungan rata-rata jumlah kebobolan seorang penjaga gawang di tiap penampilannya. Rasio kebobolan dihitung dengan cara membagi jumlah kebobolan dengan jumlah pertandingan yang dimainkan oleh si penjaga gawang. Di Liga Spanyol, rasio kebobolan menjadi acuan dalam menentukan pemenang trofi El Zamora, penghargaan bagi kiper terbaik dalam satu musim La Liga. Tidak hanya dalam sepak bola, rasio kebobolan juga menjadi komponen analisa performa di cabang hoki es, bola tangan, polo air dan lacrosse.

endotclubatleticodemadriddotcom
Thibaut Courtouis Menerima Penghargaan El Zamora Bersama Atletico Madrid di Musim 2013-14
sumber: en.clubatleticodemadrid.com

Persentase kesuksesan penyelamatan merupakan analisa keberhasilan aksi penyelamatan penjaga gawang baik dari satu pertandingan tertentu maupun dari akumulasi beberapa pertandingan. Persentase kesuksesan penyelamatan dihitung dengan cara membagi jumlah penyelamatan dengan jumlah tembakan ke arah gawang yang dihadapi. Kiper yang mencatat clean sheet di satu pertandingan belum tentu memiliki persentase kesuksesan penyelamatan 100% dalam pertandingan tersebut, karena jumlah tembakan ke arah gawang tim lawan menjadi penyebut dalam rumus penghitungannya. Bisa juga terjadi aksi penyelamatan yang dilakukan oleh pemain non-kiper.

Selain dua analisa performa tersebut, ada juga analisa saves per goal yang menghitung berapa kali penyelamatan yang dilakukan seorang kiper sebelum akhirnya ia menderita kebobolan. Kemudian ada juga turunan dari persentase kesuksesan penyelamatan, yakni persentase penyelamatan penalti, yang menghitung berapa kali penyelamatan penalti yang dilakukan penjaga gawang berbanding jumlah tendangan penalti yang dihadapi.

telegraphdotcodotuk 2
Gianluigi Buffon, Juara Dunia 2006 Bersama Italia
sumber: telegraph.co.uk

Lebih detil lagi, penggunaan tangan seorang kiper dalam tiap parameter aksinya juga bisa menjadi analisa performa. Misal, dari sejumlah aksi penyelamatan, dihitung berapa kali penyelamatan dengan tangan dan berapa kali penyelamatan dengan kaki. Hal yang sama juga bisa dihitung dari parameter aksi lain seperti operan dan tekel.

Sekian sharing kami tentang statistik penjaga gawang. Semoga bermanfaat bagi kiper-kiper muda dan para pelatih kiper Tanah Air, sehingga di masa depan, tim nasional Indonesia bisa memiliki kiper yang tangguh.

20150531 Mengulas Statistik Khusus Penjaga Gawang
Statistik Kiper
klik pada gambar untuk memperbesar

Salam sepak bola!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.