Ulasan Pertandingan – Grup A AFF Championship 2014: Filipina vs Indonesia, 25 November 2014

Tim Nasional (TimNas) Indonesia harus takluk dengan kekalahan telak 0 – 4 dari Filipina di lanjutan babak penyisihan Grup A Piala AFF 2014 (25/11). Bagi Filipina, kemenangan ini memastikan langkah mereka ke babak semifinal untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut sejak ajang Piala AFF 2010. Sementara bagi Tim Garuda, peluang untuk lolos ke semifinal menipis menyusul kekalahan ini.

Thomas Dooley di kubu Filipina dan Alfred Riedl di kubu Indonesia sama-sama menurunkan formasi ofensif di laga ini. Patrich Reichelt yang di pertandingan melawan Laos (22/11) masuk dari bangku cadangan dan mencetak 2 gol bagi Filipina, kini bermain sebagai starter. Sedangkan Firman Utina dan Samsul Arif menggantikan Manahati Lestusen dan Boaz Solossa yang di pertandingan melawan Vietnam (22/11) bermain sejak menit awal.

Babak 1
Indonesia langsung mendapat peluang di menit ke-2, ketika tendangan bebas Firman Utina gagal diamankan pemain belakang Filipina. Kemelut yang terjadi di depan gawang Filipina hampir dapat dimanfaatkan Achmad Jufriyanto. Sayang tembakannya masih dapat diamankan kiper Patrick Deyto.

2 menit berselang, giliran Filipina yang mengancam gawang Indonesia. Misagh Bahadoran memberikan umpan silang terukur kepada Reichelt dari sisi kanan pertahanan Indonesia. Namun, sundulan Reichelt masih terlalu lemah dan dapat dengan mudah ditangkan oleh Kurnia Meiga.

Di menit ke-10, giliran Bahadoran yang menciptakan peluang. Tembakan kerasnya dari luar kotak penalti Indonesia gagal diblok dengan baik oleh Zulkifli Sukur. Beruntung, Meiga masih sigap untuk melakukan penyelamatan gemilang.

Petaka menghampiri Tim Garuda di menit ke-15. Zulkifli gagal memberikan operan back pass kepada Meiga, sehingga bola berhasil direbut oleh Phil Younghusband yang langsung menggiring bola ke kotak penalti Indonesia. Firman yang mencoba menghalau justru melakukan pelanggaran yang menyebabkan penalti untuk Filipina. Atas pelanggarannya tersebut, Firman harus menerima kartu kuning. Phil Younghusband yang mengeksekusi penalti berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan mengubah skor menjadi 1 – 0 untuk Filipina.

Tidak lama setelah gol tersebut, Filipina kembali mendapat peluang emas. Menerima umpan terobosan Bahadoran, Reichelt melakukan tembakan first time yang masih melebar ke sisi kanan luar gawang Meiga.

Indonesia mendapat peluang di menit ke-31, lagi-lagi melalui situasi set piece. Umpan tendangan bebas Firman berhasil disambut Serginho van Dijk (SvD) dengan sundulan. Sayangnya, sundulan SvD masih melebar.

Peluang kembali dicatat Indonesia di menit ke-44. Umpan terobosan M. Ridwan membebaskan Zulkifli di sisi kiri pertahanan Filipina. Umpan silang mendatar Zulkifli tidak dihalau dengan baik oleh pemain belakang Filipina. Namun, tembakan overhead Samsul masih melambung jauh.

Di injury time babak pertama, Daisuke Sato nyaris mencetak gol bunuh diri. Umpan tendangan bebas Firman yang coba dihalau bek kiri Filipina tersebut lewat sundulan justru mengarah ke gawang Deyto. Beruntung, Deyto masih dapat menepis bola keluar. Babak pertama berakhir dengan skor 1 – 0 untuk Filipina.

Babak 2
Alfred Riedl memasukkan Boaz dan menarik keluar M. Ridwan sebelum kick off babak kedua untuk menambah daya gedor di lini depan. Pergantian ini membuat formasi Indonesia menjadi ultra-ofensif. Konsekuensinya, tembok pertahanan Indonesia menjadi semakin tipis. Hal ini terbukti di menit ke-52, Manuel Ott berhasil menerima umpan cut back tepat di depan kotak penalti Indonesia tanpa mendapat penjagaan berarti. Tanpa ampun, Ott melepaskan tembakan yang menghujam pojok kanan gawang Meiga. Filipina unggul 2 – 0.

Tertinggal 2 gol membuat mental pemain Indonesia menjadi turun dan cenderung fokus untuk menyerang tanpa memikirkan pertahanan. Tampak beberapa kali Bahadoran bergerak bebas tanpa terkawal di sisi kanan pertahanan Indonesia. Di menit ke-64, Filipina kembali mengancam gawang Meiga. Umpan sepak pojok Ott disambut oleh Robert Gier dengan tembakan flick yang masih dapat ditepis oleh Meiga.

Pergantian kembali dilakukan oleh Riedl di menit ke-65. Kali ini Cristian Gonzales masuk menggantikan Zulham, sehingga Indonesia memiliki 4 pemain menyerang dalam formasinya: Gonzales, SvD, Boaz dan Samsul. Pergantian ini semakin membuat lini tengah dan belakang Indonesia semakin rentan.

Di menit ke-68, Filipina kembali menyerang kotak penalti Indonesia. Zulkifli sebetulnya berhasil menghentikan serangan tersebut, bola yang sudah diamankan justru ditangkap oleh Meiga sehingga Zulkifli dianggap melakukan pelanggaran back pass. Dengan cerdik, Phil Younghusband segera mengambil tendangan bebas tak langsung di dalam kotak penalti Indonesia sementara Meiga, Zulkifli dan M. Roby masih belum siap. Operan Younghusband tanpa kesulitan diselesaikan oleh Martin Steuble dan membawa Filipina menjauh dengan skor 3-0.

5 menit berselang, rentannya lini pertahanan Indonesia kembali dieksploitasi oleh Filipina. Lewat serangan balik cepat, Phil Younghusband berhasil mengecoh Rizky Pora di garis tengah lapangan dan berlari bebas memasuki kotak penalti Indonesia. Pergerakan pemain bernomor punggung 10 tersebut harus dihentikan oleh Rizky dengan melakukan pelanggaran last man yang berbuah kartu merah bagi bek kiri Indonesia tersebut. Dari tendangan bebas yang dihasilkan, Younghusband nyaris menambah keunggulan Filipina. Beruntung Meiga masih dapat menyelamatkan gawang Indonesia.

Unggul 3 gol dan jumlah pemain membuat Filipina sedikit mengendurkan tekanan. Di menit ke-77, Indonesia mencatat shot on goal keduanya di sepanjang pertandingan melalui Gonzales. Menyambut umpan sepak pojok Zulkifli, Gonzales melakukan sundulan yang masih dapat diamankan oleh Deyto.

Tidak lama kemudian, giliran Filipina yang memperoleh sepak pojok menyusul tendangan bebas Phil Younghusband yang membentur pagar pemain Indonesia. Setelah melakukan kombinasi, Manuel Ott mengirim umpan silang kepada Gier yang berdiri tanpa kawalan tepat di depan Meiga. Sundulan Gier masih membentur tiang, namun bola pantulan berhasil dicocor masuk ke gawang Meiga oleh bek Filipina tersebut. 4 – 0 untuk Filipina.

Di akhir pertandingan, Indonesia sempat mendapat 2 peluang dari Maitimo dan SvD. Tembakan keras Maitimo dari luar kotak penalti masih terlalu tinggi dari gawang Filipina, sementara tembakan bebas SvD tepat di depan kotak penalti Filipina masih melebar. Pertandingan berakhir dengan skor 4 – 0 untuk The Azkals.

***

Philippines vs IndonesiaAdu strategi ofensif antara Dooley dengan Riedl berakhir dengan kemenangan telak Filipina atas Indonesia. Keunggulan Filipina dalam laga ini terletak pada kesabaran dalam membangun serangan dan kecerdasan dalam memanfaatkan celah di pertahanan Indonesia. Sedangkan Indonesia gagal menerapkan permainan menyerang karena Filipina mampu dengan mudah mengantisipasi permainan direct ball Indonesia. Dalam situasi ini, improvisasi para pemain Indonesia tidak keluar, sehingga permainan Tim Merah Putih mandek. Ditambah lagi, kebobolan duluan membuat mental Zulkifli Sukur dkk. menjadi turun.

Menempatkan duet Raphael Maitimo-Firman Utinda di lini tengah memang menjanjikan permainan ofensif. Namun konsekuensi dari pola tersebut adalah lini belakang yang semakin rawan. Karena baik Firman maupun Maitimo bukanlah tipe gelandang defensif. Hal ini yang dimanfaatkan oleh Filipina dengan bermain sabar dan efektif.

Unggul di menit ke-15 membuat Filipina mampu mendikte permainan Indonesia di sisa 75 menit pertandingan. Jerry Lucena dkk. bermain lebih rileks setelah unggul, sedangkan Indonesia terlalu fokus untuk menyerang. Persentase ball possession di mana Filipina unggul 60% berbanding 40% sudah cukup membuktikan dominasi mereka di laga ini. Dengan menguasai permainan, Filipina mampu bermain agresif dan mencatat total 27 tembakan, di mana 10 diantaranya mengarah ke gawang. Sebaliknya, Indonesia yang lebih sering memanfaatkan situasi set piece hanya mencatat 9 tembakan, dengan 2 diantaranya yang mengarah ke gawang.

Di sisi lain, Indonesia tampak masih kesulitan untuk mengembangkan permainan sederhana, terutama ketika lawan bermain menekan. Sama dengan ketika melawan Vietnam, pemain-pemain Indonesia cenderung memainkan bola-bola lambung yang langsung ditujukan kepada SvD di depan. Gaya bermain inilah yang mudah diantisipasi oleh Filipina. Peluang yang didapat Indonesia kebanyakan berasal dari situasi set piece, bukan melalui penyusunan serangan yang terstruktur. Dewi Fortuna masih menaungi Tim Garuda di laga melawan Vietnam, namun tidak untuk laga ini.

Phil Younghusband pantas mendapat gelar Man of the Match di laga ini. Perannya sebagai otak serangan Filipina mampu dijalani dengan baik. Torehan 1 gol dan 1 assist semakin membuktikan kualitas pemain bernomor punggung 10 ini.

Phil Younghusband

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.