Perbandingan Statistik 19 Pertandingan Awal ISL Musim 2015, 2014, dan 2013

QNB League 2015, hanya berusia 8 hari sumber: sportanews.com
QNB League 2015, hanya berusia 8 hari
sumber: sportanews.com

Indonesia Super League (ISL) musim 2015 ini dihentikan oleh PSSI dengan alasan force majeure. Pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengakibatkan perizinan tidak keluar dan lain sebagainya sehingga laga yang sudah dijadwalkan urung digelar.

Alhasil, baru 19 pertandingan dari total 306 laga yang direncanakan berhasil digelar. Gresik United sementara berada di puncak klasemen dengan tiga kemenangan. Penghentian kompetisi ini tentu disesalkan karena berpengaruh pada berbagai hal.

Meski demikian, tetap ada hal yang bisa dianalisis terkait kompetisi yang musim ini bernama QNB League yang merujuk pada sponsor utama, Qatar National Bank. Tapi, mengingat baru 19 pertandingan maka perbandingannya dengan musim 2014 dan 2013 hanya dari 19 pertandingan pertama. Semua data diambil dan diolah oleh tim Labbola.

Tuan rumah masih mendominasi
Musim 2015, hampir setiap tuan rumah selalu berhasil mengamankan angka. Hanya Barito Putera dan Persela yang sempat gagal meraih angka di kandangnya. Persela takluk 0-2 dari Barito di Stadion Surajaya, namun ironisnya, Barito justru kalah saat menjamu Gresik United di stadion 17 Mei Banjarmasin akibat gol semata wayang Herman Dzumafo.

Gresik United, Pemuncak Klasemen ISL 2015 Dengan 9 Poin sumber: ligaindonesia.co.id
Gresik United, Pemuncak Klasemen ISL 2015 Dengan 9 Poin
sumber: ligaindonesia.co.id

Pada musim 2014, Barito Putera juga jadi tuan rumah yang kalah. Ketika itu mereka kalah 1-2 dari Persija di stadion Demang Lehman, Martapura. Tapi saat itu mereka tidak sendirian. Ada Pelita Bandung Raya (PBR) yang harus bertekuk lutut saat menghadapi Sriwijaya FC dengan skor 0-1 di stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung.

Sementara pada musim 2013, ada dua tim yang kehilangan angka penting di kandang. Kedua klub tersebut adalah PSPS Pekanbaru dan Persija. Menariknya kedua tim yang mengalahkan mereka adalah tim yang sama, yakni Mitra Kukar. PSPS yang sudah mengalami krisis keuangan sejak musim mulai bergulir kalah 0-1 dari sang tamu di stadion Kuantan Singingi. Sementara Macan Kemayoran –julukan Persija—harus mengakui keunggulan Naga Mekes –julukan Mitra Kukar—1-2 di stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Uniknya, rekor hasil untuk tim tuan rumah di 19 laga pertama ISL musim 2013, 2014 dan 2015 identik di ketiga musim tersebut, di mana tercatat 11 kemenangan untuk tim tuan rumah, 6 hasil imbang, dan 2 kemenangan untuk tim tamu. Kebetulan belaka? Atau memang ada pola tertentu yang diberlakukan? Entahlah.

Grafik Hasil Tim Tuan Rumah di 19 Pertandingan Pertama ISL Musim 2013, 2014, dan 2015 klik pada gambar untuk memperbesar
Grafik Hasil Tim Tuan Rumah di 19 Pertandingan Pertama ISL Musim 2013, 2014, dan 2015
klik pada gambar untuk memperbesar

Jumlah penonton yang hadir di stadion
Total 210,148 orang hadir di stadion dalam 19 pertandingan ISL 2015. Rata-rata penonton yang hadir di setiap laganya adalah 11,060 orang. Laga antara Persib melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat menjadi pertandingan paling banyak dihadiri penonton dengan total ada 26,193 orang yang hadir. Sementara duel antara Persipura Jayapura dengan Persiram Raja Ampat tercatat sebagai laga yang paling sedikit penontonnya. Hanya 1.135 orang yang hadir di Stadion Mandala, Jayapura, kala itu.

Laga Pembuka Utama ISL 2015 Antara Persib Melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Dihadiri Lebih Dari 26,000 Penonton sumber: ligaindonesia.co.id
Laga Pembuka Utama ISL 2015 Antara Persib Melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Dihadiri Lebih Dari 26,000 Penonton
sumber: ligaindonesia.co.id

Penonton yang hadir pada musim 2015 ternyata lebih banyak jika dibandingkan dengan 19 laga pertama ISL 2014, yang mencatat hanya ada 140,085 penonton yang hadir, terpaut sekitar 60 ribu penonton. Hal tersebut karena minimnya kehadiran penonton di lima pertandingan yang dihadiri kurang dari 1000 orang.

Pertandingan tersebut adalah PBR melawan Persita yang hanya 500 orang, kemudian laga PSM Makassar yang berlaga di Surabaya melawan Putra Samarinda hanya dihadiri 473 penonton. Yang ketiga adalah laga Perseru saat mengalahkan Persepam Madura United di Stadion Mandala yang hanya ditonton 325 pasang mata. Laga kandang kedua Perseru menjamu Persela juga hanya ditonton 600 penonton. Satu lagi laga yang kurang diminati dan jadi yang paling sedikit adalah laga Persiram Raja Ampat melawan Persiba Balikpapan yang hanya dihadiri oleh 243 orang di stadion Maguwoharjo, Sleman.

Untuk laga dengan jumlah penonton terbanyak adalah saat Persib Bandung menang 1-0 atas Sriwijaya FC di stadion Si Jalak Harupat. Ada 26,154 penonton yang datang menyaksikan pertandingan secara langsung di laga yang berlangsung pada Minggu, 2 Februari 2014 tersebut.

Musim 2013 punya jumlah penonton yang lebih banyak dibanding musim 2015 dan 2014. Dari 19 pertandingan awal ada 214.151 orang yang menyaksikan langsung di stadion. Pertandingan antara Arema melawan Persiram di stadion Kanjuruhan dihadiri oleh 29,591 pasang mata. Sementara laga paling sedikit adalah saat PBR menjamu Barito Putera yang hanya ditonton oleh 1,000 orang. Tidak ada pertandingan yang disaksikan kurang dari 1,000 penonton di 19 pertandingan pertama musim 2013.

Grafik Jumlah Kehadiran Penonton di Stadion di 19 Pertandingan Pertama ISL Musim 2013, 2014, dan 2015 klik pada gambar untuk memperbesar
Grafik Jumlah Kehadiran Penonton di Stadion di 19 Pertandingan Pertama ISL Musim 2013, 2014, dan 2015
klik pada gambar untuk memperbesar

Jumlah gol
Laga antara Arema kontra Persija jadi pertandingan paling banyak menghasilkan gol sejauh ini di musim 2015. Ada delapan gol yang tercipta dalam laga yang berakhir imbang 4-4 itu. Bambang Pamungkas sekaligus mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang mencetak hat-trick.

Dengan skor besar ini dan tidak adanya pertandingan yang berakhir dengan skor kaca mata, tentu produktivitas gol di musim 2015 terbilang sangat bagus. Sudah tercipta 58 gol dengan 39 gol dicetak oleh tuan rumah dan 19 lainnya dilesakkan oleh tim tamu.

Laga Arema vs Persija (4 April 2015) Berakhir 4 - 4 sumber: semarang.solopos.com
Laga Arema vs Persija (4 April 2015) Berakhir 4 – 4
sumber: semarang.solopos.com

Tidak ada laga yang sampai mencetak delapan gol di 19 pertandingan awal musim 2014. Paling banyak tercipta lima gol saat Perseru menang 4-1 atas Persepam MU, dan oleh Arema yang menggasak Persijap dengan skor yang sama. Kemudian ada dua pertandingan lagi yang menghasilkan 5 gol, yakni saat Gresik United menang tipis 3-2 atas Persijap dan Arema saat pesta lima gol tanpa balas ke gawang Persik. Dari 19 pertandingan awal musim 2014, belum ada satu pun pemain yang mampu mencetak tiga gol dalam satu pertandingan.

Dari 19 laga pertama musim 2014, tercipta 49 gol. Tuan rumah mendominasi perolehan gol dengan 35 gol dicetak. Sementara tim tamu hanya mampu mencetak 14 gol. Secara produktivitas gol, jelas musim 2014 lebih buruk dibandingkan musim 2015.

Mundur setahun ke musim 2013, muncul kemenangan 5-2 Arema atas Persidafon sebagai laga dengan paling banyak gol di 19 pertandingan pertama musim tersebut. Pada pertandingan ini pula Cristian Gonzales menjadi pemain pertama yang mencetak tiga gol dalam satu pertandingan.

Secara produktivitas gol, musim ini lebih baik dibandingkan musim 2014 tapi masih sedikit di bawah musim 2015. Total tercipta 54 gol dari 19 pertandingan awal musim 2013 dengan 35 gol dicetak oleh tim tuan rumah dan 19 lainnya oleh tim tamu.

Grafik Rekor Gol di 19 Pertandingan Pertama ISL Musim 2013, 2014, dan 2015 klik pada gambar untuk memperbesar
Grafik Rekor Gol di 19 Pertandingan Pertama ISL Musim 2013, 2014, dan 2015
klik pada gambar untuk memperbesar

Hukuman kartu
Permainan keras yang kerap ditampilkan oleh pemain telah menghasilkan 81 kartu kuning dan dua kartu merah pada musim 2015 ini. Sa’anun Al Qadry jadi pemain pertama yang menerima kartu kuning ketika membela Persiram melawan Persipura.

Jajang Mulyana yang mengawali musim 2015 dengan bermain sebagai bek menjadi pemain yang paling banyak mengoleksi kartu. Dia sudah menerima tiga kartu kuning di mana dua di antaranya terjadi dalam satu pertandingan melawan Gresik United yang berarti dia harus meninggalkan lapangan. Pemain lain yang menerima kartu kuning kedua adalah Valentino Telaubun.

Sementara Johan Ahmad Alfarizie menjadi pemain pertama yang menerima kartu merah langsung saat Arema menjamu Persija. Sasa Zecevic, bek Gresik United, jadi pemain kedua yang menerima hukuman serupa pada laga melawan tuan rumah Barito Putera. Laga tersebut juga tercatat sebagai pertandingan “terakhir” liga musim 2015 sebelum akhirnya dihentikan.

Johan Alfarizie (Arema), Pemain Pertama Yang Dihukum Kartu Merah di ISL 2015 sumber: bola.net
Johan Alfarizie (Arema), Pemain Pertama Yang Dihukum Kartu Merah di ISL 2015
sumber: bola.net

Gerald Pangkali jadi pemain pertama yang menerima kartu kuning di gelaran ISL 2014. Menariknya tidak satu pun kartu merah dikeluarkan oleh wasit dari 19 laga awal musim 2014. Hanya Hariono seorang yang sempat menerima kartu kuning kedua kala Persib menang 2-1 atas Persita. Secara keseluruhan, ada 68 kartu kuning dan satu kartu kuning kedua dari wasit.

Dane Milovanovic, yang bermain untuk PBR menerima kartu kuning pertama musim 2013 ketika membela timnya melawan Barito Putera di Si Jalak Harupat. Ada total 74 kartu kuning yang dikeluarkan wasit dari 19 laga awal musim 2013 tanpa ada satu pun kartu kuning kedua atau kartu merah.

Grafik Rekor Hukuman Kartu di 19 Pertandingan Pertama ISL Musim 2013, 2014 dan 2015 klik pada gambar untuk memperbesar
Grafik Rekor Hukuman Kartu di 19 Pertandingan Pertama ISL Musim 2013, 2014 dan 2015
klik pada gambar untuk memperbesar

***

Demikian perbandingan statistik musim 2015 yang harus berakhir sebelum waktunya dengan 19 laga awal musim 2014 dan 2013. Sulit untuk menentukan apakah kualitas meningkat atau justru menurun lantaran hanya dilihat dari 19 pertandingan. Untuk bisa melakukannya tentu dibutuhkan satu musim utuh yang dihelat dengan baik dari pertandingan perdana hingga pekan terakhir. Semoga lekas ada kejelasan terhadap kompetisi nasional tahun ini.

Oleh Sirajudin Hasbi

@hasbisy

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.