Ulasan Pertandingan – Semifinal ISL 2014: Persib vs Arema Cronus, 4 November 2014

Duel dua tim sarat bintang yang tersaji di babak semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 antara Persib melawan Arema Cronus berakhir dengan kemenangan Maung Bandung atas Singo Edan. Laga panjang yang harus dilalui dengan babak perpanjangan waktu ini berhasil dimenangkan oleh Persib dengan skor 3-1. Hasil ini membawa Persib ke babak final ISL 2014, sementara Arema harus lagi-lagi mengubur ambisinya untuk menjadi juara.

Babak 1
Kedua tim memulai pertandingan dengan tempo sedang. Persib sedikit lebih mendominasi penguasaan bola di awal babak pertama. Memasuki menit ke-7, Ahmad Bustomi sudah harus menerima kartu kuning setelah melanggar Firman Utina. Shot on goal pertama baru terjadi di menit ke-15 ketika tembakan Taufiq berhasil diselamatkan oleh Ahmad Kurniawan. Sedangkan Arema baru dapat melakukan shot on goal di akhir babak pertama lewat Gustavo Lopez. Tembakan playmaker asal Argentina tersebut masih dapat diamankan oleh I Made Wirawan.

Ahmad Al Farizi menjadi pemain Arema kedua di pertandingan ini yang mendapat kartu kuning, menyusul pelanggaran atas Muhammad Ridwan di injury time babak pertama. Hingga peluit panjang babak pertama dibunyikan, kedua tim belum ada yang berhasil mencetak gol.

Babak 2
Arema yang memulai kick-off babak kedua langsung bermain menekan sejak awal. Lewat sebuah skema serangan yang diawali dengan kombinasi operan, Gustavo Lopez mengirim umpan lambung ke arah Alberto “Beto” Goncalves di jantung pertahanan Persib. Dengan kontrol bola yang prima, Beto mengecoh Vladimir Vujovic dan disusul dengan sepakan rendah ke pojok kanan gawang I Made Wirawan. Arema unggul 1-0 atas Persib di menit ke-47.

Gol tersebut melecut semangat pemain Persib untuk bermain menyerang. Tercatat ada 2 tembakan mengarah ke gawang yang dilepaskan oleh Konate Makan dan Ferdinand Sinaga, yang keduanya berhasil diselamatkan oleh Ahmad Kurniawan. Sementara Arema mencatat 2 tembakan dari Ahmad Bustomi yang keduanya melenceng dari gawang I Made Wirawan.

Djadjang Nurjaman memasukkan Hariono untuk menggantikan Taufiq di menit ke-59, dengan tujuan membebaskan Firman Utina dan Konate Makan bergerak mencari ruang saat menyerang. Pergantian tersebut membuat lini tengah Persib menjadi semakin seimbang. Pada menit ke-77, giliran Atep yang masuk menggantikan Tantan. Sedangkan Arema harus menarik keluar Gustavo Lopez yang tampak cedera dengan Sukadana di menit ke-80. Suharno melakukan pergantian ini juga untuk mempertebal tembok pertahanan Arema dari serangan pemain-pemain Persib di sisa laga.

Petaka bagi Arema datang di menit ke-83. Sepak pojok Firman Utina gagal dihalau dengan baik oleh pemain belakang Arema. Bola liar melambung di depan gawang Ahmad Kurniawan berhasil disundul oleh Konate yang memenangkan duel udara melawan Juan Revi ke arah Vladimir Vujovic. Tanpa ampun, bek asal Montenegro tersebut menghajar bola tanpa bisa ditahan oleh Ahmad Bustomi yang berdiri di garis gawang Arema. Kedudukan berubah menjadi 1-1.

Untuk mengejar gol kemenangan, Suharno terpaksa kembali melakukan pergantian pemain. Kali ini Ahmad Bustomi yang ditarik keluar dan digantikan oleh Samsul Arif di menit ke-87. Namun Samsul gagal memberikan dampak signifikan di sisa waktu babak ke-2. Pertandingan akhirnya harus memasuki babak perpanjangan waktu.

Extra time babak ke-1
Kick-off babak ke-1 babak perpanjangan waktu dilakukan oleh Persib. Lewat suatu skema serangan cepat yang didahului oleh 4x operan pendek, Konate mengirim umpan terobosan kepada Atep yang berlari di sisi kanan wilayah pertahanan Arema. Atep yang lolos dari jebakan offside langsung menempatkan bola ke pojok kiri gawang Ahmad Kurniawan dengan sepakan melengkung yang gagal diantisipasi oleh kakak kandung Kurnia Meiga tersebut. Skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Persib.

Arema yang tidak lagi bermain dengan 2 otak serangan di lini tengah mencoba untuk mengejar ketertinggalan dengan bermain terbuka yang difokuskan pada sektor sayap. 1 peluang didapat oleh Samsul Arif yang menyambut umpan lambung Beni Wahyudi di pertengahan babak. Namun, I Made Wirawan berhasil menahan bola sundulan Samsul dengan sebuah penyelamatan gemilang.

Coach Djadjang segera menginstruksikan anak asuhnya untuk lebih fokus ke pertahanan. Firman Utina yang tampak kelelahan akhirnya ditarik keluar di menit 101 dan digantikan oleh Agung Pribadi, untuk bermain lebih bertahan. Namun, tidak ada gol tambahan di sisa babak pertama perpanjangan waktu.

Extra time babak ke-2
Arema mencoba melancarkan serangan sporadik di babak ke-2 babak perpanjangan waktu. Gaya bermain tersebut menyebabkan lubang di antara lini tengah dan lini belakang Arema. Meskipun begitu, Arema masih tampak mendominasi penguasaan bola, karena memang Persib lebih fokus untuk mempertahankan kedudukan.

Memasuki menit ke-112, Ahmad Alfarizi melakukan blunder fatal. Umpan back pass yang ia kirimkan kepada kurang bertenaga sehingga berhasil diserobot oleh Konate yang mendahului Ahmad Kurniawan. Dengan mudah, Konate menyarangkan golnya yang ke-13 di ISL 2014, sekaligus membawa Persib menjauh dengan keunggulan 3-1.

Di sisa laga, Arema tetap gagal menembus pertahanan Persib. Peluit panjang berbunyi dan pemain Persib segera larut dalam suka cita dengan melakukan sujud syukur. Sementara pemain Arema tertunduk lesu. Skor akhir 3-1 untuk Maung Bandung.

Persib vs Arema***

Materi pemain Persib dan Arema di setiap lini sebetulnya cenderung seimbang. Namun Persib memiliki seorang pemain kunci yang bermain tanpa lelah menjelajah lapangan dalam diri Konate Makan. Pemain asal Mali tersebut mampu menjadi penyeimbang di lini tengah Persib karena ia memiliki atribut bertahan dan menyerang yang sama baiknya. Konate layak mendapat gelar man of the match lewat kontribusinya memberikan 2 assists dan mencetak 1 gol di laga ini.

Sebaliknya, permainan mengalir yang senantiasa diperagakan Arema gagal muncul ketika Gustavo Lopez harus ditarik keluar. Kontra-strategi Suharno untuk mempertahankan keunggulan yang gagal harus dibayar mahal. Terlebih ketika Ahmad Bustomi ditarik keluar, Arema tampak bermain tanpa pondasi serangan yang kokoh.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.