Rapor Statistik Indonesia di AWSC 2017

Indonesia hanya mampu menjadi runners-up ajang AWSC 2017
Indonesia hanya mampu menjadi runners-up ajang AWSC 2017

Ajang Aceh World Solidarity Cup (AWSC) 2017 telah berakhir. Indonesia yang berstatus sebagai tuan rumah, harus puas dengan gelar juara ke-2, setelah di partai pamungkas takluk dari Kyrgyzstan dengan skor tipis 0-1. Indonesia mengakhiri turnamen 6 poin dari hasil dua kali menang sebelumnya. Sementara Kyrgyzstan keluar sebagai juara dengan raihan poin sempurna, 9 dari tiga laga.

Kendati gagal menjadi juara, penampilan Indonesia patut diapresiasi. Dengan segala permasalahan yang menaungi penyelenggaraan turnamen, tim besutan Luis Milla Aspas ini menampilkan permainan agresif dengan determinasi tinggi. Berikut tiga poin rangkuman dari rapor statistik Indonesia di ajang AWSC 2017.

1. Ganas, namun kurang menggigit

Indonesia tercatat melepas 66 upaya tembakan dari tiga pertandingan. Rata-rata 22 upaya tembakan per laga dan akurasi sebesar 54% menunjukkan keganasan lini serang Indonesia di ajang ini. Sayangnya, angka tersebut tidak sebanding dengan jumlah gol yang dicetak.

Statistik tembakan tersebut hanya berbuah 7 gol. Dengan demikian, rataan konversi tembakan Indonesia hanya sebesar 0.14. Banyak peluang dan tembakan para pemain Tim Merah Putih yang digagalkan oleh kiper lawan.

2. Kurang tenang saat lawan tampil ngotot

Menghadapi lawan dengan tingkatan permainan berbeda di tiga laga, Indonesia tampak kurang mampu beradaptasi dengan cepat. Hal ini dapat dilihat dari angka akurasi operan sejak laga pertama hingga laga terakhir.

Di laga perdana menghadapi Brunei Darussalam, Indonesia mampu mencatat akurasi operan sebesar 76%. Tim Garuda mengakhiri laga tersebut dengan kemenangann 4-0. Secara kualitas permainan, Brunei Darussalam memang masih di bawah Indonesia.

Menghadapi Mongolia di laga kedua, Indonesia memang mampu menang 3-2. Namun, Mongolia yang tampil ngotot sempat mengacaukan sistem permainan Indonesia, khususnya di lini tengah. Terbukti, angka akurasi operan Indonesia menurun ke angka 64% di laga ini.

Di laga penentu melawan Kyrgyzstan, Indonesia untuk pertama kalinya berada dalam posisi tertinggal. Gol dari Askarbek Saliev di menit ke-21 membuat para punggawa Merah Putih tampil terburu-buru untuk menyamakan kedudukan. Namun, upaya tersebut tidak berbuah hasil, dan akurasi operan Indonesia kembali turun menjadi hanya 59% di laga ini.

3. Distribusi bola cukup baik

Meski bermain di lapangan yang kurang kondusif. Para pemain Indonesia tetap mampu mendistribusikan bola dengan cukup baik. Hal dapat dibuktikan dengan angka penguasaan bola, di mana Indonesia selalu menguasai ball possession di tiga laga.

Secara berturut-turut dari laga pertama, angka persentase penguasaan bola Indonesia adalah 71%, 54%, dan 54%. Ini berarti para pemain Indonesia mampu beradaptasi dengan kondisi lapangan, serta mampu tetap bermain build-up dengan distribusi bola sistemik antar lini.

Statistik Indonesia di AWSC 2017
Statistik Indonesia di AWSC 2017

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.