Ulasan Pertandingan – Friendly Match: Indonesia vs Suriah, 15 November 2014

Tim Nasional (TimNas) Indonesia kembali melakukan pertandingan uji coba pada Sabtu (15/11). Menjamu Suriah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Tim Merah Putih takluk 0 – 2. Hasil ini menutup rangkaian uji coba TimNas sebelum berangkat ke Vietnam untuk mengikuti Piala AFF 2014. Bagi Suriah, kemenangan atas Indonesia melengkapi kemenangan di uji coba mereka sebelumnya pada Rabu (12/11) di mana Mahmoud Al Mawas dkk. berhasil menaklukkan Malaysia 3 – 0.

Babak 1
Pelatih Alfred Riedl menurunkan formasi yang cenderung ofensif di pertandingan ini. Lini tengah yang pada pertandingan melawan Timor Leste (11/11) diisi oleh Raphael Maitimo dan Evan Dimas, kali ini ditempati oleh Imanuel Wanggai dan Manahati Lestusen. Sementara Serginho van Dijk berduet (SvD) dengan Boaz Solossa di lini depan.

Suriah langsung bermain menekan sejak menit awal. Belum ada 1 menit, striker mereka Nasouh Nkdhle langsung menebar ancaman dengan melakukan tembakan dari luar kotak penalti Indonesia yang masih jauh melenceng. 3 menit kemudian, sebuah umpan terobosan yang dikirim Nasouh menembus lini pertahanan Indonesia yang kali ini dikawal oleh M. Roby dan Achmad Jufriyanto, dan diterima oleh Sanharib Malki di dalam kotak penalti. Dengan sekali sentuhan Malki menempatkan bola di antara kaki Kurnia Meiga dan menjebol gawang Indonesia. 1 – 0 untuk Suriah.

Gol tersebut menjadi shock therapy bagi Indonesia, yang segera melancarkan serangan untuk mengejar ketertinggalan. Dalam kurun waktu 2 menit pada menit ke-11, Indonesia mendapatkan 2 peluang. Yang pertama datang dari Manu Wanggai melalui counter attack. Setelah melakukan dribbling sejauh kurang-lebih 40 m, Wanggai melepas tembakan yang masih melenceng dari gawang Suriah, yang dijaga oleh Mosab Balhous. Peluang kedua didapat melalui skema serangan dari sisi sayap. Zulham Zamrun yang beroperasi di sayap kiri berhasil melewati bek kanan Suriah Hussein Alwayed dan mengirim umpan silang ke dalam kotak penalti, yang diterima oleh Boaz. Sayangnya, wasit Suhaizi bin Sukri dari Malaysia mendapati Boaz mengontrol bola dengan tangannya sebelum melepaskan tembakan. 2 peluang Indonesia gagal berbuah gol.

Suriah kembali mengancam gawang Kurnia Meiga di menit ke-15, menyusul pelanggaran Manahati tepat di depan kotak penalti Indonesia. Tendangan bebas Mahmoud Al Mawas berhasil melewati pagar pemain Indonesia dan membuat Meiga tidak bereaksi. Sayangnya tembakan tersebut hanya membentur tiang gawang.

Indonesia baru berhasil mencatat shot on goal pertamanya di menit ke-32 lewat Manu Wanggai. Kerjasamanya dengan Boaz diakhiri dengan tembakan dari luar kotak penalti yang masih dapat diamankan oleh Balhous.

Peluang emas didapatkan oleh Indonesia di menit ke-39. Di dalam kotak penalti, SvD memberikan wall pass kepada Boaz setelah meneruskan operan silang Rizky Pora. Sayangnya, tembakan Boaz yang berdiri tanpa pengawalan masih gagal menemui sasaran.

Di akhir babak pertama, Suriah kembali mendapatkan peluang. Sundulan Al Mawas menyambut umpan sepak pojok berhasil diselamatkan oleh Kurnia Meiga. Babak pertama berakhir dengan kedudukan 1 – 0 untuk Suriah.

Babak 2
Alfred Riedl menarik M. Roby dan memasukkan Fachruddin Ariyanto sebelum kick off babak kedua. Sementara Suriah mengganti bek kanan Hassan Aliwayed dengan Alaa Alshbbli. Di awal babak kedua, Indonesia tampak mendominasi penguasaan bola, namun masih kesulitan untuk menembus pertahanan Suriah. Sebaliknya, Suriah bermain lebih sabar dan mengincar serangan balik cepat.

Tidak terjadi peluang-peluang berbahaya di separuh awal babak kedua. Suriah mencatat 2 shots on goal yang keduanya masih dapat diantisipasi oleh Kurnia Meiga. Sementara kubu Indonesia hanya mencatat 1 tembakan off target yang dilakukan oleh SvD.

Di menit ke-57, Boaz dan Manahati ditarik dan digantikan oleh Firman Utina dan Hariono. Disusul dengan pergantian Manu Wanggai dengan Ahmad Bustomi beberapa saat kemudian. Dengan komposisi lini tengah yang seluruhnya diisi oleh pemain dari bangku cadangan, permainan Indonesia menjadi lebih seimbang. Barisan gelandang Bustomi-Hariono-Firman yang memang punya banyak pengalaman membuat mereka cepat beradaptasi dengan permainan.

Peluang emas bagi Indonesia untuk menyamakan kedudukan datang dari SvD di menit ke-70. Menerima umpan silang Zulham dari sisi kiri, SvD melakukan trik kontrol bola dengan body faint yang mengecoh bek Suriah Hamdi Almassri. Sayangnya tembakan keras kaki kiri SvD masih dapat ditepis oleh Balhous.

Untuk menambah daya gedor, Riedl kembali melakukan pergantian, yang kali ini dilakukan di lini depan. Tidak lama setelah peluang emasnya gagal, SvD ditarik keluar dan digantikan oleh Samsul Arif. Di menit ke-82, giliran Cristian Gonzales yang masuk menggantikan Zulham Zamrun. Namun, komposisi lini depan yang baru ternyata belum cukup ampuh untuk menembus pertahanan Suriah.

Justru pada menit ke-86, Suriah berhasil menambah gol lewat Omar Khrbin. Menyambut umpan Al Mawas, Khrbin memenangkan duel udara melawan Fachruddin dan melepaskan sundulan tajam memantul tanah yang tidak bisa diantisipasi oleh Meiga. Suriah menjauh dengan skor 2 – 0.

Di sisa laga, Indonesia terus mencoba melancarkan serangan demi mengejar ketertinggalan. Sementara Suriah memilih untuk bermain lebih bertahan dan menjaga keunggulan. Tidak ada gol tambahan tercipta hingga peluit panjang berbunyi. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Suriah atas tuan rumah Indonesia dengan skor 2 – 0.

***

Kunci kemenangan Suriah di pertandingan ini adalah permainan efektif. Di awal laga, Suriah bermain menekan untuk mengincar gol cepat yang berhasil mereka cetak di menit ke-4. Setelah itu, dalam situasi unggul, Suriah bermain sabar dengan banyak melakukan possession football dan mengincar serangan balik cepat. Suriah unggul dalam penguasaan bola dengan persentase 52% berbanding 48% untuk Indonesia.

Sedangkan Indonesia yang sudah tertinggal sejak menit awal tampak kesulitan menembus pertahanan Suriah yang bermain disiplin. Lini tengah dan belakang Suriah bermain sangat rapat dan hanya memberi sedikit ruang gerak kepada SvD dan Boaz. Hal ini memaksa Indonesia untuk melakukan serangan melalui sayap, yang dalam hal ini, bek sayap dan pemain sayap dari lini tengah Suriah juga mampu bekerja sama dengan baik saat bertahan. Zulham Zamrun sempat beberapa kali mengancam sisi sayap pertahanan Suriah dengan skill individu-nya, namun skema ini tidak selalu berhasil.

Permainan efektif Suriah juga ditunjukkan dengan jumlah tembakan. Sanharib Malki dkk. tercatat melakukan 12 tembakan yang 6 di antaranya mengarah ke gawang Kurnia Meiga, dan 2 di antaranya berbuah gol. Sementara Indonesia hanya mencatat 2 tembakan ke arah gawang dari 10 kali percobaan.

Laga uji coba ini menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk berbenah sebelum turun ke Piala AFF 2014. Dari hasil ini, Alfred Riedl dapat memutuskan siapa saja pemain yang masuk daftar skuad Piala AFF 2014.

Indonesia vs Suriah

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.