Master of Defence : Steve Clarke

Sebelum musim ini bergulir, siapa yang menyangka bahwa tim West Bromwich Albion dapat bertengger sejauh ini yaitu diperingkat 4 klasemen sementara ini ?

Mungkin hanya sedikit yang bisa memprediksi hal tersebut. Tanpa bermaksud meremehkan WBA, itulah kenyataan yang harus dilihat oleh fans Tottenham, Liverpool dan tim-tim yang biasanya menghuni papan atas liga bahwa West Bromwcih Albion yang notabene tidak mempunyai pemain kelas 1 semacam Steven Gerrard, Wayne Rooney dan pemain kelas 1 lainnya mampu bersaing di papan atas klasemen sementara Liga Inggris.

Sebuah kapal tidak mungkin berjalan lancar tanpa keahlian mengemudi yang dimiliki oleh sang Nakhkoda. Ya, diakhir musim lalu, WBA ditinggal pelatihnya yang sangat berpengalaman, Roy Hodgson. RH memilih menukangi timnas Inggris dan meninggalkan WBA yang dibesutnya sejak awal musim. Ditinggal RH membuat manajemen WBA kalang kabut karena belum mempunyai nakhkoda yang handal. Hingga akhirnya kebijakan pemilik Liverpool yang merombak skuadnya dari jajaran pelatih sampai pemain membuat Steve Clarke (yang menjadi assisten Kenny Dalglish sejak Januari 2011) memilih untuk menolak perpanjangan kontrak yang diberikan oleh manajemen Liverpool dan memilih untuk meminang tawaran menjadi pelatih utama di West Bromwich Albion. Hasilnya ? WBA menjelma menjadi kekuatan baru yang siap bersaing di 4 besar Liga Inggris. Yang terakhir, WBA menjungkalkan Chelsea dikandangnya 2-1. Liverpool juga pernah dilumat 3-0 di kandang.

Apa kehebatan dari Steve Clarke ? Taktik bertahan yang diterapkan Clarke disetiap tim yang ia tukangi memang terlihat yang paling menonjol. Kolaborasinya dengan Mou di Chelsea terlihat sangat padu dimana Mou yang terlibat banyak dalam pengaturan strategi, Clarke berkonsentrasi penuh mengatur timnya dalam bertahan. Hal itu dibuktikannya dengan menjadikan Chelsea menjadi klub yang sedikit kebobolan pada musim 2004-2005 yang saat itu juga menjadi tahunnya Chelsea menjuarai Liga Inggris dengan hanya kemasukan 15 gol !

Ini dia statistiknya bersama tim yang ia besut :

Klub

Jumlah Laga (di Liga)

Jumlah kebobolan

Chelsea (2004-2008 sbg asisten Manajer)

152 laga

87 gol

Liverpool 2010-2011 (setelah kedatangan Clarke)

24 laga

17 gol

Liverpool 2011-2012

38 laga

40 gol

West Brom 2012-2013

(Pelatih utama)

12 laga

13 gol

Dari statistik, bisa dibilang kehadiran Clarke dan gaya permainan yang memang diusung pelatih kepala pada saat itu mendukung gaya bertahan yang diusung Steve Clarke sehingga jumlah kebobolan tim yang ditukangi Clarke selalu bagus. Setelah ditinggal Clarke dan kedatangan AVB dengan gaya bermain yang menyerang, rataan kebobolan Chelsea yang tadinya 21,75 per musim, menjadi 33,75 per musim. Lalu begitu juga dengan Liverpool. Saat ditukangi Roy Hodgson, dari 14 laga Liverpool kebobolan 27 gol. Lalu kedatangan King Kenny yang menginginkan Steve Clarke sebagai asistennya, membuat Liverpool hanya kebobolan 17 gol dalam 24 laga sisa liga Inggris.

Ini salah satu sistem bertahan yang sukses dilakukan Liverpool dimasa Clarke menjadi asisten. Februari 2011, Stamford Bridge tumbang oleh kedigdayaan gaya bertahan Liverpool dan serangan balik yang cepat. Dengan formasi 3-5-2, Liverpool menguasai sisi kiri dan kanan dari kedua wingback yang saat itu dihuni Glen Johnson dan Martin Kelly. 5 gelandang yang menumpuk di tengah membuat Frank Lampard dkk tidak bisa mengembangkan permainan dengan baik untuk mengalirkan bola ke Drogba dan Anelka. Hingga akhirnya, serangan balik yang cepat membuat Maxi menjadi pahlawan kemenangan Liverpool di markas Chelsea.

Gambar di samping (kanan) adalah skema pertahanan yang diusung Clarke saat melawan Chelsea. Formasi 4-4-1-1 dengan 4 gelandang yang menumpuk di tengah dengan rapatnya membuat kreativitas Hazard dkk sangat minim. Lalu dengan sedikit keberuntungan, Shane Long dan Peter Odomwingie membungkam Petr Cech dkk sehingga Chelsea harus rela kalah di hadapan publik WBA.

Dari kedua gambar diatas dan statistik yang saya paparkan, taktik bertahan yang diusung Steve Clarke sangatlah bagus padahal materi pemain WBA bukanlah materi pemain kelas dunia. Patut ditunggu apakah WBA mampu mempertahankan performa seperti ini di sisa 26 pertandingan di Liga musim 2012-2013. Goodluck, Clarke !

Referensi : http://outsideoftheboot.com/2012/11/18/the-deputy-god-steve-clarke/

One response to “Master of Defence : Steve Clarke

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.