Analisis Pertandingan Jenderal Sudirman Cup: Persela vs Persib (15 November 2015)

Oleh Octavery Krisnandana – @VeryfiedAccount

ICJSC

Penikmat sepakbola Indonesia kembali disuguhkan aksi menawan dari Makan Konate dalam pertandingan lanjutan Grup C, Jenderal Sudirman Cup 2015. Konate berhasil membawa Persib membalikkan keunggulan Persela yang sempat unggul 2-1 lewat 2 golnya di 10 menit terakhir pertandingan. Persib akhirnya menang 3-2 ketika peluit panjang dibunyikan.

Meskipun kalah, sebenarnya Persela memberikan pelajaran berharga bagi juara Liga Super Indonesia 2014 ini. Persib dibuat kesulitan menembus pertahanan Persela yang tetap memainkan pola 4-4-2 dengan jarak antar lini yang sangat rapat. Sementara itu Persib memilih tetap bermain dengan skema favoritnya, 4-2-3-1 dengan mengandalkan pemain jebolan Persib U-21 berusia 17 tahun, Gian Zola sebagai pengganti Makan Konate yang dicadangkan sampai dengan menit ke 30.

Pertahanan Persela memilih untuk tetap compact dan tidak terburu-buru berusaha merebut bola ketika pemain Persib menguasai bola. Persela lebih berkonsentrasi memotong aliran bola menuju Gian Zola sebagai titik utama serangan Persib dan memastikan trio gelandang Persib tidak mampu bekerja sama dengan mudah.

Selama 30 menit, hanya 46% dari umpan sukses menuju Zola yang berasal dari Dedi, Hariono, maupun Centre Back Persib. Zola hanya mampu melakukan 18 kali usaha passing sepanjang pertandingan dengan akurasi 72%. Bahkan, Persela kemudian berhasil mencuri gol melalui kepala Zainal Arifin (14’) sebelum kemudian dibalas oleh Yandi Sofyan (22’). Walaupun demikian, penampilan Gian Zola yang berhasil melakukan satu umpan kunci -sama dengan jumlah milik Makan Konate- patut diapresiasi.

20151115 Match Review Persela vs Persib
Statistik Persela vs Persib (15 November 2015)
klik pada gambar untuk memperbesar

Masuknya Konate membuat titik pengatur serangan Persib berfungsi kembali. Selama babak pertama, Konate melakukan 10 kali usaha passing (hampir setengah dari Zola) dan 58% bola yang diterimanya berasal dari Dedi dan Hariono. Namun, Konate yang cenderung lebih sering turun menjemput bola justru tidak mampu melakukan satu kali operan pun menuju Yandi Sofyan.

Yandi Sofyan yang cedera kemudian digantikan oleh Taufiq pada menit ke- 54. Pergantian ini memaksa Firman Utina diplot sebagai false 9 di lini depan. Kembali rapatnya lini pertahanan Persela tidak membuat segalanya berjalan dengan mudah. Bahkan, setelah gol Jusmadi (57’), Persela memutuskan bertahan sangat dalam dengan meninggalkan Mahmoud El Ali dan Kim Dongchan di depan. Situasi ini membuat Persib gagal menciptakan satu pun umpan kunci sampai masuknya Tony Sucipto (76’), walaupun dalam kurun waktu tersebut Persib berhasil melepaskan 5 kali tembakan yang tidak satupun mengenai sasaran.

Setelah Tony masuk, posisi Firman digeser lebih ke tengah dan Makan Konate ditempatkan lebih ke depan. Perubahan ini ternyata berdampak signifikan. Firman yang ditempatkan lebih di tengah kemudian menciptakan 2 umpan kunci yang salah satunya berhasil dikonversi menjadi gol. Konate sendiri berhasil menciptakan 3 shots, dimana 2 di antaranya berbuah gol bagi Persib. Hasil ini membuatnya menjadi pemain yang melakukan tembakan terbanyak dibandingkan seluruh pemain yang ada di lapangan dengan 4 kali shots.

Dikurungnya pertahanan Persela sebagai dampak permainan bertahan Persela dapat terlihat melalui angka penguasaan bola Persib yang mencapai 63%. Persib juga total melakukan 26 kali umpan silang ke kotak penalti Persela, dengan harapan agar pertahanan Persela dapat lebih melebar dan terbuka akibat ancaman umpan silang tersebut. Akan tetapi kemudian Makan Konate-lah yang menjadi pembeda sebenarnya dalam pertandingan ini.

20151115 Makan Konate di Persela vs Persib
Statistik Makan Konate, Man of the Match Persela vs Persib Versi Labbola
klik pada gambar untuk memperbesar

Sayang sekali Makan Konate dipastikan hanya akan bermain sampai dengan babak penyisihan grup Jenderal Sudirman Cup 2015 ini berakhir. Tentunya sepak bola Indonesia akan kehilangan satu lagi playmaker terbaik di negeri ini setelah sebelumnya Gustavo Lopez milik Arema hengkang lebih dulu ke negeri tetangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.