Meredupnya Sinar Super Mario

Oleh Naufal Hani@naufalhanis

dailystardotcodotuk
Karir Mario Balotelli terpuruk di musim 2014-15
sumber: dailystar.co.uk

Kegagalan Liverpool menembus empat besar klasemen akhir Liga Inggris musim lalu memaksa manajemen untuk berbenah. Setelah finis di posisi kedua pada musim 2013/2014, pada musim 2014/2015 Liverpool terpuruk dan mendapati dirinya berada di peringkat keenam klasemen akhir Liga Inggris.

Kehilangan Luis Suarez yang hijrah ke Barcelona menjadi masalah yang belum dapat diatasi oleh Brendan Rodgers. Sebagai bukti, produktivitas gol Liverpool di Liga Inggris 2014/2015 adalah 52-48. Bandingkan dengan musim sebelumnya ketika Suarez masih berseragam Liverpool. The Reds menyelesaikan liga dengan produktivitas gol 101-50. Sementara rapor kebobolan gol tidak berbeda jauh, jumlah gol yang dilesakkan Sturridge dan kawan-kawan menurun hampir 50%.

Adalah Mario Balotelli, penyerang yang diharapkan publik Anfield dapat menggantikan peran Suarez dalam urusan mencetak gol ke gawang lawan. Sayangnya, harapan tak selalu menjadi kenyataan. Jangankan menggantikan peran Suarez, Balotelli bahkan kesulitan mendapatkan tempat di tim inti kesebelasan juara Liga Inggris 18 kali ini. Dari 16 kali main membela Liverpool di Liga Inggris, (10 kali sebagai starter) Super Mario hanya berhasil mencetak satu gol. Secara keseluruhan, dari total 28 kali bermain di berbagai kompetisi, Balotelli mengemas empat gol sepanjang musim 2014/2015.

ISTANBUL, TURKEY - Thursday, February 26, 2015: Liverpool's Mario Balotelli before the UEFA Europa League Round of 32 2nd Leg match against Besiktas JK at the Ataturk Olympic Stadium. (Pic by David Rawcliffe/Propaganda)
Memilih bergabung dengan Liverpool untuk bisa bermain di Liga Champions 2015-16
(Pic by David Rawcliffe/Propaganda)

Dalam artikel ini, secara khusus akan dibahas penurunan performa pemain yang akan genap berusia 25 tahun 12 Agustus nanti.

Banyak orang kaget ketika Rodgers memutuskan untuk membeli Balotelli dari AC Milan. Balotelli memang bukan pemain asal-asalan dari tim semenjana, namun reputasi buruk selalu mengikuti ke mana pun ia pergi. Hal ini yang menjadi penyebab banyak orang meragukan kemampuannya untuk mengangkat performa tim yang tengah ia bela.

Nama Balotelli mulai dikenal publik di musim 2007/2008 saat ia masih mengenakan seragam Inter Milan. Balotelli muda saat itu beberapa kali dipercaya Roberto Mancini –pelatih Inter Milan saat itu– menempati posisi penyerang dalam tim yang diturunkannya. Dari 15 kali bermain di seluruh kompetisi pada musim itu, Balotelli berhasil mencetak tujuh gol, atau rata-rata 0,47 gol per pertandingan. Jumlah yang cukup banyak untuk ukuran penyerang muda yang baru menjalani musim debutnya.

9ikanewsdotcom
“Ditemukan” oleh Roberto Mancini
sumber: 9ikanews.com

Pada musim berikutnya, Inter Milan tak lagi ditangani oleh Roberto Mancini. Posisinya digantikan oleh Jose Mourinho. Kedatangan Jose Mourinho tak mengubah status Balotelli di tim yang bermarkas di stadion Guiseppe Meazza ini. Mou bahkan memberikan menit bermain lebih banyak kepada penyerang keturunan Ghana ini. Sepanjang musim 2008/2009, Balotelli bermain di 31 pertandingan dengan raihan sepuluh gol (0,32 gol per pertandingan).

Pada musim keduanya ini, Balotelli mulai bermasalah dengan sang pelatih, Mou menganggap Balotelli tidak berlatih dengan sungguh-sungguh. Meski demikian, pelatih yang menjuluki dirinya sendiri sebagai The Special One ini enggan untuk membiarkan Balotelli dipinjamkan ke klub lain.

articledotwndotcom
Memenangkan treble di bawah asuhan Jose Mourinho
sumber: article.wn.com

Berbagai kontroversi terus dilakukan Balotelli di musim 2009/2010 bersama Inter Milan. Mulai dari dalam hingga luar lapangan, tindakan Balotelli tak lepas dari sorotan media. Di musim yang sekaligus menjadi musim terakhirnya bersama Inter Milan ini, Balotelli mengumpulkan sebelas gol dari 40 kali bermain di berbagai kompetisi (0,28 gol per pertandingan). Setelah membantu Inter Milan meraih tiga gelar juara dalam semusim, Balotelli akhirnya pindah dengan nilai transfer yang dikabarkan mencapai angka 23 juta poundsterling. Kepindahannya ke Manchester City sekaligus menjadi ajang reuni Balotelli dengan Roberto Mancini, pelatih yang berjasa besar mengangkat namanya.

Semua orang tahu Balotelli memiliki kemampuan untuk menjadi pemain nomor satu. Ia memiliki teknik dan fisik yang mendukungnya menjadi penyerang terbaik dunia. Namun, tanda tanya besar mengemuka jika melihat perilaku, komitmen, dan karakternya. Kala itu, boleh jadi hanya Mancini yang percaya bahwa Balotelli dapat memperbaiki perilaku dan fokus pada permainan sepak bolanya sampai akhirnya dapat menjadi, salah satu, jika bukan yang, terbaik di dunia.

Musim pertamanya bermain di Inggris, pemain yang identik dengan nomor punggung 45 ini berhasil memperbaiki rata-rata gol per pertandingan yang ia torehkan musim sebelumnya ketika masih berseragam Inter Milan. Pada musim 2010/2011, dari 28 kali bermain di berbagai kompetisi, Balotelli mencatatkan rata-rata 0,36 gol per pertandingan (total 10 gol). Pada penghujung tahun 2010, Balotelli memenangkan gelar pemain muda terbaik, mengalahkan Jack Wilshere yang berada di bawahnya saat itu.

Musim 2011/2012 boleh jadi merupakan puncak karier seorang Mario Balotelli sebagai pesepak bola. Bermain sebanyak 32 kali, Balotelli mengumpulkan raihan 17 gol, atau 0,53 gol per pertandingan. Pendukung Manchester United mungkin tak bisa lupa bagaimana Balotelli pada musim itu membawa timnya, Manchester City, mempermalukan United di kandangnya sendiri dengan skor telak 1-6. Balotelli mencetak dua gol pertama City pada pertandingan tersebut, salah satunya bahkan menjadi penyebab terkenalnya selebrasi “Why Always Me?” yang ia lakukan. Sukses di level klub dengan membawa City meraih gelar juara Liga Inggris, Balotelli pun hampir berhasil membawa Italia menjuarai Euro 2012 sebelum dikalahkan Spanyol pada saat itu. Super Mario berhasil mencetak tiga gol sepanjang gelaran Euro 2012, sekaligus menjadi top skor bagi kesebelasan Italia.

thehardtackledotcom
Tetap tajam bersama Manchester City
sumber: thehardtackle.com

Ketika musim 2012/2013 dimulai, Balotelli gagal menemukan permainan terbaiknya. Di paruh pertama musim, Balotelli hanya berhasil mencetak tiga gol dari 20 pertandingan (0,15 gol per pertandingan) yang ia lakoni. Puncaknya ialah keributan antara dirinya dengan Mancini saat sesi latihan yang dipercaya disebabkan oleh tindakan berbahaya yang dilakukan Balotelli terhadap rekan satu timnya. Pada transfer tengah musim, Balotelli akhirnya kembali ke Italia dan bergabung dengan AC Milan dengan nilai transfer mendekati 20 juta poundsterling.

Bersama AC Milan yang dipimpin oleh Massimiliano Allegri, Penampilan Balotelli membaik dan berhasil membantu AC Milan menduduki posisi ketiga pada klasemen akhir Liga Italia. Bermain sebanyak 13 kali pada paruh musim kedua, Balotelli mencetak 12 gol, atau mencapai 0,92 gol per pertandingan. Meski setengah dari raihan gol tersebut dicetaknya melalui titik penalti.

thesportsfanjournaldotcom
Tajam, namun belum banyak membantu AC Milan
sumber: thesportsfanjournal.com

Memasuki musim keduanya bersama AC Milan, Balotelli tampil sebanyak 41 kali di berbagai kompetisi dengan torehan 18 gol, dengan catatan masing-masing empat gol di antaranya tercipta melalui titik putih dan tendangan bebas langsung. Tidak seperti musim sebelumnya, penampilan Balotelli tidak berhasil membantu AC Milan menembus papan atas Liga Italia dan terpuruk di peringkat delapan klasemen akhir.

Awal musim 2014/2015 Balotelli pun memutuskan untuk menerima pinangan Liverpool dan bergabung dengan kubu Merseyside Merah. Sayangnya, Balotelli gagal menampilkan permainan impresif sepanjang musim lalu. Alih-alih mempertajam catatan golnya, Balotelli malah meneruskan “hobinya” memperoleh kartu. Sepanjang gelaran Liga Inggris musim lalu saja, angka kartu kuning Balotelli jauh lebih baik dibandingkan torehan golnya dengan rasio 5:1.

Mario Balotelli - Rasio Gol
Grafik Rasio Gol Per Musim Mario Balotelli
klik pada gambar untuk memperbesar

Dengan rekrutan baru Liverpool yang juga berposisi sebagai penyerang seperti Christian Benteke dan Danny Ings, Balotelli tampaknya akan semakin kehilangan tempat di tim inti Liverpool. Menjadi menarik untuk dinantikan ke manakah arah yang dituju Mario Balotelli musim 2015/2016 nanti, apakah Si Bengal ini berhasil mengatasi masalah kepribadiannya dan kembali ke jalan yang benar?

20150727 (19) Meredupnya Sinar Super Mario
Rapor performa Mario Balotelli di 2 musim terakhir
klik pada gambar untuk memperbesar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.