Gelandang Bertahan Tangguh dari Korea Selatan

2 Gelandang Bertahan Korea Selatan di Liga Super Indonesia sumber: sportanews.com dan goal.com
2 Gelandang Bertahan Korea Selatan di Liga Super Indonesia
sumber: sportanews.com dan goal.com

K-Pop mencatatkan rekor pada tahun 2012 ketika ada 33 boysband dan 38 girlsband baru yang melakukan debut. Penetrasi budaya Korea Selatan ke negara lain, termasuk Indonesia, pun semakin kuat. Demam K-Pop di Indonesia tidak hanya menjalari kaum hawa tapi juga para lelaki.

Tiket konser yang menghadirkan artis dari Negeri Ginseng tersebut selalu ludes terjual. Rekaman video pertunjukan grup idola ramai di pasaran, entah yang legal ataupun bajakan. Tidak hanya berkutat pada lagu, kumpulan artis yang mampu menari lemah gemulai tersebut juga hadir dalam acara reality show. Sama dengan lagunya, reality show ini laris manis di pasaran. K-Pop jadi topik perbincangan hangat di kantin, kafe, hingga ruang-ruang akademik.

Setiap penggemarnya punya alasan tak jauh berbeda ketika ditanya mengapa mereka menyukai K-Pop. Idol grup dari negerinya Park Ji Sung itu mampu menyuguhkan penampilan apik, gaya menari yang khas dan orisinil, yang dibumbui dengan tata ruang dan gaya berpakaian istimewa.

Tidak hanya di ranah budaya dan hiburan, Korea Selatan juga memberi warna bagi dunia sepak bola kita. Namun, dengan gaya yang berbeda. Tidak ada pemain berparas rupawan dan gaya gemulai khas penyanyi K-Pop, pesepak bola dari Korea Selatan identik sebagai pekerja keras. Ketika bertanding tak kenal kompromi dengan pihak lawan, jika memang perlu bermain keras, mereka akan dengan senang hati melakukannya. Identitas seperti itu melekat jelas pada dua gelandang bertahan Lim Joon-sik dan Yoo Hyun-goo.

Petarung sejati di lini tengah dengan rekor juara
Lim Joon-Sik datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 2010. Dia bergabung dengan Sriwijaya FC. Bersama Laskar Wong Kito dia mampu meraih gelar Liga Super Indonesia (LSI) musim 2011/2012 di bawah arahan pelatih Kas Hartadi.

Lim Joon-sik, Persipura sumber: bola.net
Lim Joon-sik
sumber: bola.net

Usai mengakhiri kerja sama dengan klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan itu, Lim hijrah ke Papua. Dia bergabung dengan klub besar Persipura. Di sinilah dia kemudian mampu mencetak rekor tersendiri. Berkat kontribusi besarnya di lini tengah Tim Mutiara Hitam, pria yang lahir pada 13 September 1981 ini mampu mengantar Persipura jadi juara LSI 2013. Dia jadi pesepak bola pertama di dunia yang memenangkan gelar LSI dalam dua musim berturut-turut. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada pemain lain yang mampu menyamai pencapaiannya tersebut dan mungkin sulit untuk melakukannya.

Di bawah arahan Jacksen F. Tiago, Lim mampu tampil memukau. Bersama Immanuel Wanggai dan Gerald Pangkali, Lim adalah komponen penting lini tengah klub kebanggaan masyarakat Papua ini. Musim 2014 lalu, Lim tampil dalam 23 pertandingan. Regulasi hanya tiga pemain asing yang boleh diturunkan dalam satu pertandingan sempat membuatnya dirotasi dengan rekan senegaranya, Yoo Jae-hoon, Bio Paulin, dan Robertino Pugliara. Namun, Jacksen kerap memilihnya untuk mengisi satu slot pemain asing. Dari total 28 pertandingan yang dijalani Persipura, hanya lima pertandingan yang tak dia ikuti.

Total, Lim bermain selama 2,010 menit bersama Tim Mutiara Hitam di LSI 2014. Lim tak mencetak satupun gol. Tapi, kekuatan utamanya ada dalam aksi bertahan. Sebagai gelandang bertahan, tugas utama Lim adalah memutus serangan lawan agar tak mengancam pertahanannya. Rata-rata, Lim melakukan 2,5 kali tekel sukses per pertandingan, juga melakukan 2,5 kali intersep dan 1,3 kali sapuan setiap laga. Dia juga cukup gigih untuk memenangkan duel udara. Dia melakukan rata-rata 4,2 sundulan per pertandingan.

Sebagai petarung, tak heran jika Lim kerap melakukan pelanggaran. Rata-rata dia melakukan dua pelanggaran per pertandingan. Itu mengakibatkan sepanjang musim lalu gelandang dengan tinggi 178 cm itu mengoleksi hingga empat kartu kuning.

Yoo Hyun-goo jaminan kokohnya lini tengah Semen Padang
Di sebelah Barat Indonesia, Yoo Hyun-Goo jadi pemain penting bagi Semen Padang. Pria kelahiran 25 Januari 1983 itu jadi jaminan kokohnya lini tengah Kabau Sirah. Walaupun gagal mengantarkan tim yang ditopang oleh pabrik semen tersebut ke semifinal, penampilan Yoo tetaplah layak disebut sebagai salah satu gelandang terbaik yang bermain di negeri ini.

Yoo Hyun-koo sumber: spiritsumbar.com
Yoo Hyun-koo
sumber: spiritsumbar.com

Total dia bermain dalam 1,472 menit dari 17 pertandingan. Catatan bertahannya bisa dibandingkan dengan Lim Joon-Sik, bahkan unggul dalam beberapa aspek. Pesepak bola berusia 32 tahun ini mampu melakukan rata-rata 3 tekel sukses per pertandingan dan 2,8 usaha memotong bola di tiap laga. Di kedua aspek ini dia lebih tangguh dibanding kompatriotnya, Lim.

Sementara pada parameter clearance dan sundulan, Yoo sedikit kalah dengan “hanya” membukukan rata-rata satu sapuan per pertandingan dan 3,5 sundulan per laga. Gelandang bertahan Semen Padang ini juga lebih beringas dengan mencatatkan rata-rata 2,5 kali pelanggaran per pertandingan. Tak heran jika dia sempat mengoleksi satu kartu merah dan tiga kartu kuning.

Satu lagi yang keunggulan Yoo dari Lim Joon-Sik adalah torehan gol. Yoo berhasil mencetak satu gol yang mengantarkan Semen Padang meraih kemenangan tandang atas Persita pada 7 Juni 2014. Meski sudah membela Semen Padang sejak awal karirnya di Indonesia pada 2010, tidak ada tanda dia sudah bosan dan ingin hengkang. Kenyamanan di Padang yang kondusif membuatnya memilih bertahan untuk menyambut musim 2015.

Statistik Lim Joon-sik dan Yoo Hyun-goo di LSI 2014 klik pada gambar untuk memperbesar
Statistik Lim Joon-sik dan Yoo Hyun-goo di LSI 2014
klik pada gambar untuk memperbesar

Baik Lim Joon-Sik dan Yoo Hyun-Goo adalah potret pesepak bola Korea Selatan yang pekerja keras. Keduanya bisa menjadi duta bagi negeri asalnya bahwa negeri gingseng tak melulu mengenai tarian lembut, tapi bisa keras dan beringas ketika bertugas sebagai gelandang bertahan di lapangan. Klub Indonesia lain mungkin bisa mencari gelandang bertahan tangguh dari Korea Selatan mengingat rekam jejak mengesankan yang telah ditorehkan oleh Lim Joon-Sik dan Yoo Hyun-Goo.

oleh Sirajudin Hasbi

@hasbisy

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.