Kiper Terbaik ISL 2014 Versi Labbola: Deniss Romanovs

Deniss Romanovs: Kiper Terbaik ISL 2014 versi Labbola sumber: ggintersport.com
Deniss Romanovs: Kiper Terbaik ISL 2014 versi Labbola
sumber: ggintersport.com

Penjaga gawang Pelita Bandung Raya (PBR), Deniss Romanovs, layak untuk disebut sebagai kiper terbaik Indonesia Super League (ISL) 2014 meski timnya tak jadi juara. Penampilan cemerlangnya sepanjang musim jadi komponen penting kesuksesan PBR yang tak diunggulkan bisa melaju hingga semifinal ISL musim lalu.

Pesepak bola yang kenyang pengalaman bermain di Latvia, Romania, Ceko, Azerbaijan, hingga akhirnya mendarat di Indonesia sejak tahun 2011 ini selalu bermain dalam 27 pertandingan yang dijalani oleh PBR. Di tim berjuluk The Boys Are Back ini Romanovs selalu jadi pilihan utama pelatih Dejan Antonic untuk menjadi benteng pertahanan terakhir. Pilihan yang tak salah untuk mempercayai kiper bertinggi 187 cm ini.

Handal dalam menahan tembakan lawan
Bermain selama 2,430 menit, kiper kelahiran Riga, Latvia, 2 September 1978 ini mampu membuat 87 penyelamatan. Itu berarti Romanovs melakukan 3.6 savesdi setiap pertandingannya.

Tidak hanya handal dalam menahan tembakan lawan, Romanovs juga piawai dalam memotong bola dari lawan. Rata-rata setiap pertandingan, pria yang menjalani debut dengan timnas Latvia pada 3 Desember 2004 melawan Bahrain dalam sebuah pertandingan persahabatan ini mampu melakuan sekali intercept. Secara keseluruhan dia melakukan 25 kali interceptmusim lalu.

Dia juga kerap berani menyongsong datangnya bola yang mengarah ke gawangnya jika bek PBR sudah tak mampu mengamankan areanya. Romanovs melakukan 34 kali clearance. Itu berarti setiap pertandingan rata-rata dirinya melakukan 1,4 sapuan.

Mencatat Rekor Save, Intercept dan Clearance Terbanyak di ISL 2014 sumber: sidomi.com
Mencatat Rekor Save, Intercept dan Clearance Terbanyak di ISL 2014
sumber: sidomi.com

Perlu diketahui bahwa Labbola mendata statistik Denniss Romanovs dalam 24 pertandingan. Itu berarti ada tiga pertandingan yang tidak dicatat jadi jumlah penyelamatan, intersep, dan sapuannya lebih banyak dibandingkan angka yang disebutkan tersebut. Meski demikian, angka tersebut sudah merupakan yang paling banyak dibandingkan kiper lain baik dalam parameter sapuan, intersep, dan penyelamatan.

Cemerlang di tengah komposisi skuat yang tidak istimewa
Jadi, sah saja jika kemudian kita berargumen bahwa dia adalah kiper terbaik ISL musim lalu. Walaupun tentunya kita menyadari bahwa jika dilihat dari total clean sheet, Romanovs bukan yang terbaik.

Pemain yang pernah membela Cendrawasih Papua, Arema, dan Pro Duta di kompetisi Liga Primer Indonesia ini ‘hanya’ tidak kebobolan dalam tujuh pertandingan. Total dia kemasukan 27 gol atau rata-rata satu gol bersarang ke gawangnya setiap pertandingan.

Kurnia Meiga punya catatan yang lebih baik. Kiper Arema tersebut hanya kebobolan 18 gol sepanjang musim lalu dengan 12 pertandingan dari 23 laga yang dia mainkan berakhir dengan tidak kebobolan. Lalu ada nama Yoo Jae-Hoon, kiper Persipura musim lalu yang mampu menjaga gawangnya tak kebobolan dalam sebelas pertandingan dan total kemasukan 20 gol.

Namun, Romanovs layak disebut yang terbaik lantaran dia tampil cemerlang di tim yang komposisi skuatnya tidak istimewa. PBR diisi oleh kombinasi pemain berpengalaman dan junior yang belum punya nama besar di sepak bola Indonesia. Tidak ada Victor Igbonefo atau Bio Paulin yang disebut sebagai bek kuat di ISL yang jadi benteng untuk Kurnia Meiga dan Yoo Jae-Hoon. Oleh karena itu pula Romanovs kerap meneriaki pemain belakang agar bermain lebih disiplin. Kepemimpinannya ini menjadi nilai tambah juga baginya.

Didukung Barisan Pemain Tanpa Nama Besar sumber: ggintersport.com
Didukung Barisan Pemain Tanpa Nama Besar
sumber: ggintersport.com

Walaupun ditawari bermain di luar Indonesia, Romanovs masih setia menjadi anak asuh Dejan Antonic di PBR untuk musim 2015. Dengan kondisi PBR musim ini digoyang masalah finansial yang sedikit banyak tentu berpengaruh pada situasi dalam tim, keberadaan Romanovs akan semakin krusial musim depan. Tak banyak pemain bintang yang berlabuh, justru pemain penting seperti Bambang Pamungkas dan Rizky Pellu hengkang ke klub lain. Menarik untuk menanti kiprah penjaga gawang gaek yang memiliki 5 caps bersama tim nasional Latvia ini di ISL musim 2015.

Infografik Deniss Romanovs di ISL 2014 klik pada gambar untuk memperbesar
Infografik Deniss Romanovs di ISL 2014
klik pada gambar untuk memperbesar

Oleh Sirajudin Hasbi

@hasbisy

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.